Rabu, 15 Mei 2013

Endank Soekamti

 
> Endank Soekamti Luncurkan Novel Biografi
Rabu, 20 Maret 2013
Oleh zenlik herman
“Aku ada disini menghiburmu sekali lagi seperti dulu, sekali lagi senang ataupun susah selalu ceria Long Live My Family”. 
Erix Soekamti vokalis Endank Soekamti  dan para penggemarnya Kamtis Family kompak menyanyikan lagu “Long Live Family”. Lagu pertama yang dibawakan Erix dalam peluncuran novel biografinya di.Pesta Buku Jogja 2013 di  Gedung Mandala Wana Bhakti Wanitatama, 18 Maret 2013. Beberapa judul lagu populer Endank Soekamti diantaranya; Aku Gak Pulang, Satria Bergitar dan Long Live My Family menghibur ratusan para Kamtis yang sebagian besar para remaja.
Novel biografi band punk asal Yogyakarta ini diluncurkan bersamaan dengan album kelima dengan judul yang sama yaitu Angka 8.  Di tengah sepinya penjualan album lagu, ternyata tidak membuat band punk Endank Soekamti patah semangat mempromosikan album sekaligus novelnya. “Novel ini tujuannya mendekatkan diri dengan Kamtis Family (sebutan fans Endank Soekamti). Sekaligus sebagai strategi pasar, membeli buku ini sekalian mendapat CD juga tahu sejarah Endank Soekamti,” tutur Erix Soekamti vokalis band ini dalam peluncuran novelnya.  Album tersebut disisipkan dalam novelnya dan dikemas dengan tiga paket pilihan. Pertama novel yang dibundel dengan CD album. Kedua adalah penjualan boxset kumpulan album-album komplit Endank Soekamti beserta novelnya,  dan terakhir dengan cara mengunduh gratis.
Strategi ini menarik karena para penggemar fanatik Endank Soekamti tidak hanya bisa mendengar  lirik-lirik lagu Endank Soekamti yang sederhana, idealis, apa adanya  dan khas  gaya anak-anak muda. Tetapi juga mengetahui kehidupan para personilnya saat masih kanak-kanak, remaja hingga dewasa saat ini. Kisah masa kecil sang vokalis, Erix yang harus tinggal di lingkungan gereja dan memilih kabur setelah lulus SMP. Lalu cerita Dory (gitar) yang akhirnya memutuskan berhenti sekolah dan bergabung dengan Endank Soekamti. Serta perjalanan band mereka yang penuh liku-liku dan sempat gonta-ganti personilnya.
Novel tersebut ditulis dalam bentuk cerita berdasarkan wawancara para personilnya, yaitu Erix (vokalis dan bass), Dory (gitar) dan Ari (drum).  “Disitu bagaimana saya akhirnya putus sekolah dan memutuskan ke Endank Soekamti, “ujar Dory.  “Semua kisah perjalanan saya 10 tahun terakhir ada di buku ini. kita sempat stres semua, berproses hingga menemukan sesuatu,” timpal Ari
Penulis novel ini, Rara dan Endikkoeswoyo  ikut dikarantina selama 30 hari di Semarang. Bersamaan dengan pembuatan film mereka. “Jadi mereka bisa langsung wawancara kami disela-sela pembuatan fim dan bisa langsung kroscek dengan kru-kru kami,” ujar Erix. Endank Soekamti, band yang lahir dari proses panjang, juga tak mudah mempertahankan eksistensi di tengah genre musik yang berbeda dengan idealis mereka. Tapi semangat Long Live My Family yang membuat mereka tidak pernah berhenti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar